Personal dan Sosial yang Soleh...


Bismillah..
Assalamualaikum..

“Hai orang-orang yang beriman, rukuklah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan berbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan.” (QS. Al-Hajj: 77)

Ayat ini menggambarkan secara ringkas manhaj Allah SWT untuk manusia dan beban taklif  bagi mereka agar mendapatkan keselamatan dan kemenangan. Ia dimulakan dengan perintah untuk rukuk dan sujud yang merupakan gambaran gerakan solat yang tampak dan jelas, dilanjutkan dengan perintah untuk beribadah secara umum yang meliputi segala gerakan, amal dan pikiran yang di tujukan hanya kepada Allah SWT sehingga segala aktiviti manusia boleh beralih menjadi ibadah bila hati ditujukan hanya kepada Allah SWT bahkan kenikmatan-kenikmatan dari kelazatan hidup dunia yang dirasakannya dapat bernilai ibadah yang ditulis sebagai pahala amal baik .

Ayat ini ditutup dengan perintah berbuat baik secara umum dalam hubungan horizontal dengan manusia setelah perintah untuk membangun hubungan vertikal dengan Allah SWT, dalam solat dan ibadah lainnya. Oleh sebab itu, perintah ibadah dimaksudkan agar umat Islam selalu terhubung dengan Allah SWT sehingga kehidupan berdiri di atas landasan yang kukuh dan jalur yang dapat membawa kepada-Nya. Sedangkan perintah untuk melakukan kebaikan, dapat membangkitkan kehidupan yang istiqamah dan kehidupan masyarakat yang penuh dengan suasana kasih sayang.

Perintah ini dipertegas kembali di akhir surah al-Hajj, bahawa umat Islam akan mampu mempertahankan kewujudannya  sebagai umat pilihan dan sebagai saksi atas umat yang lain manakala mampu membina hubungan baik dengan Allah SWT dan membina hubungan baik sesama manusia.
Secara redaksional  dalam urutan perintah ayat di atas, ternyata Allah SWT mendahulukan kesolehan personal dari kesolehan sosial. Ini bererti bahawa untuk membangun kesolehan sosial, harus dimulai dengan kesolehan personal. Atau kesolehan personal akan memberikan kekuatan untuk soleh juga secara sosial. Bahkan seluruh perintah beribadah kepada Allah SWT dimaksudkan agar lahir darinya kesolehan sosial, seperti solat misalnya, bagaimana ia boleh mencegah dari perbuatan keji dan munkar.

Telah dijelaskan oleh Ibnu Asyur bahawa dua bentuk amal inilah yang sangat berat untuk dilakukan kerana: Pertama, bangun malam merupakan sesuatu yang sangat berat kerana mengganggu rehat seseorang. Padahal amal itu merupakan amal yang paling utama untuk membangun kesolehan personal seseorang. Kedua, amal yang melibatkan harta terkadang sangat sukar untuk dipenuhi kerana manusia pada dasarnya memiliki sifat kikir dengan sangat mencintai hartanya. Di sinilah Allah SWT menguji kesolehan sosial seseorang dengan memintanya untuk mengeluarkan sebahagian harta untuk mereka yang memerlukan.

Cara agar tidak bersifat keluh kesah lagi kikir juga sangat terkait dengan kemampuan seseorang membangun dalam dirinya dua kesolehan tersebut secara serentak. Allah SWT memberi jaminan;

“Kecuali orang-orang yang mengerjakan solat, yang mereka itu tetap mengerjakan solatnya, dan orang-orang dalam hartanya tersedia bahagian tertentu, bagi orang miskin yang meminta dan orang yang tidak memiliki apa-apa (yang tidak mau meminta).” (QS. Al-Ma’arij : 22-25)

Berapa banyak dari umat ini yang hanya mementingkan soleh secara sosial tapi lupa akan hubungan baik dengan Allah SWT. Sebaliknya, banyak juga yang soleh secara personal namun ketika berhadapan dengan sosial, ia larut dan tidak mampu membangun kesolehan di tengah-tengah  mereka. Sungguh umat ini sangat memerlukan kehadiran komuniti yang soleh secara personal, dalam erti mampu menjaga hubungan baik dengan Allah SWT. Soleh secara sosial dalam erti mampu memelihara hubungan baik dan memberi kebaikan dan manfaat yang besar bagi kemanusiaan.
 
Allahu a’lam

sumber: halaqah online.com

Tujuan Hidup dari Al Quran


Bismillahirrahmaanirahiim

Dengan kerendahan hati mari kita semak pesan-pesan Al-qur'an tentang tujuan hidup yang sebenarnya

Nasihat ini untuk semuanya ..........
Untuk mereka yang sudah memiliki arah.........
Untuk mereka yang belum memiliki arah.........
dan untuk mereka yang tidak memiliki arah.
nasihat ini untuk semuanya.......
Semua yang menginginkan kebaikan.

Nikah itu ibadah.......
Nikah itu suci........... ingat itu......
Memang nikah itu boleh kerana harta, boleh kerana
kecantikan, boleh kerana keturunan dan boleh kerana agama.
Jangan engkau jadikan harta, keturunan maupun kecantikan sebagai alasan.....
kerana semua itu akan menyebabkan celaka.
Jadikan agama sebagai alasan..... Engkau akan mendapatkan kebahagiaan.

Tidak dimungkiri bahawa keluarga terbentuk kerana cinta....
Namun...... jika cinta engkau jadikan sbg landasan,
maka keluargamu akan rapuh, akan mudah hancur.
Jadikanlah " ALLAH " sebagai landasan......
Niscaya engkau akan selamat, Tidak saja dunia, tapi juga akhirat.......
Jadikanlah redho Allah sebagai tujuan......
Nescaya mawaddah, sakinah dan rahmah akan tercapai.

Jangan engkau menginginkan menjadi raja dalam "istanamu".....
disambut istri ketika datang dan dilayani segala keperluan.......
Jika ini kau lakukan "istanamu" tidak akan kekal..

Lihatlah manusia teragung Muhammad saw....
tidak marah ketika harus tidur di depan pintu, beralaskan
serban, karena sang istri tercinta tidak mendengar kedatangannya.

Tetap tersenyum meski tidak mendapatkan makanan
tersaji dihadapannya ketika lapar........
Menjahit bajunya yang koyak........

Jangan engkau menginginkan menjadi ratu dalam "istanamu".....
Disayang, dimanja dan dilayani suami......
Terpenuhi apa yang menjadi keinginanmu....
Jika itu engkau lakukan, "istanamu" akan menjadi neraka bagimu

Jangan engkau terlalu cinta kepada istrimu.........
Jangan engkau terlalu menuruti isterimu......
Jika itu engkau lakukan akan celaka....
Engkau tidak akan dapat melihat yang hitam dan yang putih,
tidak akan dapat melihat yang benar dan yang salah.....
Lihatlah bagaimana Allah menegur " Nabi "-mu
tatakala mengharamkan apa yang Allah halalkan hanya karena
menuruti kemauan sang isteri.

Tegaslah terhadap isterimu.....
Dengan cintamu, ajaklah dia taat kepada Allah.......
Jangan biarkan dia dengan kehendaknya......
Lihatlah bagaimana isteri Nuh dan Luth.....
Di bawah bimbingan manusia pilihan, jesteru mereka menjadi penentang.....
Isterimu bisa menjadi musuhmu....

Didiklah isterimu...
Jadikanlah dia sebagai Hajar, wanita utama yang taat terhadap tugas suami, Ibrahim.
Jadikan dia sebagai Maryam, wanita utama yang mampu menjaga kehormatannya......
Jadikan dia sebagai Khadijah, wanita utama yang mampu mendampingi sang
suami Muhammad saw menerima tugas risalah.....

Isterimu adalah tanggung jawabmu....
Jangan kau larang mereka taat kepada Allah.....
Biarkan mereka menjadi wanita soleha...
Biarkan mereka menjadi hajar atau Maryam....
Jangan kau belenggu mereka dengan egomu...

Jika engkau menjadi isteri...
Jangan engkau paksa suamimu menurutimu...
Jangan engkau paksa suamimu melanggar Allah......
Siapkan dirimu untuk menjadi Hajar, yang setia terhadap tugas suami.....
Siapkan dirimu untuk menjadi Maryam, yang bisa menjaga kehormatannya....
Siapkan dirimu untuk menjadi Khadijah, yang bisa yang bisa mendampingi suami menjalankan misi.

Jangan kau usik suamimu dengan rengekanmu....
Jangan kau usik suamimu dengan tangismu....
Jika itu kau lakukan..... Kecintaannya terhadapmu akan
memaksanya menjadi penderhaka...... jangan..........

Jika engkau menjadi ayah......
Jadilah ayah yang bijak seperti Lukmanul Hakim
Jadilah ayah yang tegas seperti Ibrahim
Jadilah ayah yang kasih seperti Muhammad saw
Ajaklah anak-anakmu mengenal Allah..........
Ajaklah mereka taat kepada Allah.......
Jadikan dia sebagai Yusuf yang berbakti.......
Jadikan dia sebagai Ismail yang taat.......
Jangan engkau jadikan mereka sebagai Kan'an yang durhaka.

Mohonlah kepada Allah..........
Mintalah kepada Allah, agar mereka menjadi anak yang soleh.....
Anak yang bisa membawa kebahagiaan.

Jika engkau menjadi ibu....
Jadilah engaku ibu yang bijak, ibu yang teduh....
Bimbinglah anak-anakmu dengan air susumu....
Jadikanlah mereka mujahid.........
Jadikanlah mereka tentara-tentara Allah.....
Jangan biarkan mereka bermanja-manja.....

Amin.... 
WWalahualam..

Jum Amar Ma’ruf Nahi Mungkar


Bismillah..
Assalamualaikum..

Amar Ma’ruf Nahi Mungkar adalah suatu usaha yang paling mulia, tinggi kedudukannya, sangat dititikberatkan di dalam Islam. Ianya mesti dilaksanakan agar manusia sentiasa berada di atas landasan yang betul dan tidak menyimpang dari jalan yang sebenarnya. Lantaran itulah jemaah Islam ditubuhkan supaya dapat membimbing hati manusia.

Islam adalah agama samawi yang datangnya dari Allah swt. Islam mementingkan aspek kemasyarakatan dari sudut kekeluargaan, rumahtangga, masyarakat, pergaulan, dan kenegaraan. Islam adalah agama yang bukan hanya mementingkan individualistik (individu tetapi ia mementingkan ummah. Lantaran hidup manusia yang dikenali sebagai golongan yang mudah lupa, lemah dan serba kekurangan, didatangkan para Nabi as sebagai pencetus kebangkitan dan penegur atas segala kesilapan dan kesalahan yang dilakukan. Oleh kerana itulah disyaratkan bahawa hukum Amar ma’ruf nahi Mungkar adalah wajib yang tidak boleh dinafikan lagi. Berikut adalah dalil-dalil kewajipan menjalankan amar ma’ruf nahi mungkar.

Abul -Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Umar bin Abdul-Aziz berkata: “Sesungguhnya Allah s.w.t. tidak menyiksa orang-orang umum kerana dosa-dosanya orang-orang yang tertentu tetapi apabila perbuatan dosa itu merahajalela dan terang-terangan kemudian tidak ada yang menegur, maka bererti semuanya sudah layak menerima hukuman.”
Dan diriwayatkan bahawa Allah s.w.t. telah mewahyukan kepada Yusya bin Nun.:

“Aku akan membinasakan kaummu empat puluh ribu orang yang baik-baik dan enam puluh ribu orang yang derhaka.”

Nabi Yusya bertanya: “Ya Tuhan, itu orang derhaka sudah layak, maka mengapakah orang yang baik-baik itu?”
Jawab Allah s.w.t.: “Kerana mereka tidak murka terhadap apa yang Aku murka, bahkan mereka makan minum bersama mereka yang derhaka itu.”

Abu Hurairah r.a. berkata:

“Nabi Muhammad s.a.w. bersabda (yang bermaksud): “Anjurkan lah kebaikan itu meskipun kamu belum dapat mengerjakannya dan cegahlah segala yang mungkar meskipun kamu belum menghentikannya.”

Anas r.a. berkata:

“Nabi Muhammad s.a.w. bersabda (yang bermaksud): “Sesungguhnya diantara manusia itu ada yang menjadi pembuka untuk kebaikan dan penutupan dari kejahatan, dan ada juga manusia yang menjadi pembuka kejahatan dan penutupan kebaikan, maka sesungguhnya untung bagi orang yang dijadikan Allah s.w.t. sebagai pembuka kebaikan dan binasa bagi yang dijadikan Allah s.w.t. pembuka kejahatan itu ditangannya.”

Kaedah Amar Ma'ruf Nahi Mungkar

Sebagaimana yang disabdakan oleh baginda Nabi saw, iaitu:-

“Barangsiapa di antara kamu yang melihat akan kemungkaran, maka hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya(kuasanya). Jika sekiranya ia tidak berkuasa, maka hendaklah ia mengubahnya dengan lidahnya. Dan jika ia tiada juga berkuasa, maka hendaklah ia mengubahnya dengan hatinya. Dan yang demikian itu (iaitu mengubah dengan hatinya) adalah selemah-lemahnya iman”. (HR Muslim)

1. Dengan tangan ( Kuasa / pemerintahan)

Pemerintahan mempunyai kuasa mutlak untuk menegah dan melarang suatu perbuatan mungkar itu. Ia boleh mengubah atau meletakkan hukuman serta pencegahan bagi rakyat atau orang yang di bawah pimpinannya. Oleh itu, pemimpin akan ditanya lebih dari rakyat atau orang biasa di hari akhirat kelak. Justeru itulah jemaah islam wajib mendapatkan kuasa / pemerintahan sebagai batu asas untuk mengajak kepada yang ma’ruf dan mencegah dari perbuatan mungkar kepada masyarakat di bawahnya.

Dalam konteks kemsyarakatan pula, dengan kuasa bermaksud dengan organisasi yang ditadbir. Sebagai contoh, jika seseoang itu menjadi pengarah syarikat atau organisasi pentadbiran, dia boleh melaksanakan sesuatu arahan contohnya mewajibkan kakitangan atau pekerjanya menutup aurat, berkelakuan sopan, mengasingkan antara lelaki dan perempuan, menepati masa dan sebagainya. Mana-mana perlanggaran kepada syariat Islam bolehlah diambil tindakan.

2. Dengan lidah / ucapan / lisan

Kaedah ini hanya boleh dilaksanakan sekiranya seseorang atau kumpulan tidak mampu mengubah dengan kuasa- yang beerti ia mesti dilaksanakan melalui kaedah lidah lisan. Banyak cara atau kaedah yang boleh dilakukan dengan cara ini termasuk;

a.) Nasihat / peringatan – sewaktu Nabi-nabi dan Rasul-rasul menjalankan misi dakwah mereka, mereka menggunakan kaedah nasihat atau peringatan tentang ganjaran dan siksa yang bakal manusia itu tempuh di akhirat kelak. Para diae diingatkan supaya menggunakan kaedah nasihat yang baik terlebih dahulu sebelum menggunakan kaedah ancaman. Cara ini boleh dilakukan melalui ceramah, majlis ilmu, penerangan, dan juga secara peribadi (fardiyah)

b.) Penerangan – Ia meliputi aspek yang meluas seperti ceramah, risalah dan majalah, poster, kempen dan sebagainya

c.) Penulisan – ia juga adalah suatu aspek dakwah yang berkesan. Para daie perlu menguasai ilmu penulisan dan sebarkan kepada masyarakat tentang kebaikan Islam, keburukan kemungkaran yang dilakukan. Penulisan adalah berbentuk komentar, risalah, poster, majalah, surat khabar, memorandum dan sebagainya.

3. Dengan Hati (membenci dan tidak meredhai)

Nabi saw menyatakan bahawa ini adalah kaedah yang paling nipis iman bagi umat Islam. Kaedah ini hanya boleh dilakukan setelah berikhtiar melalui kaedah kuasa dan lidah yang tidak memberikan kesan bahkan memudharatkan seseorang daie atau jemaah Islam itu sendiri. Ini beerti seseorang daie tidak dibenarkan sama sekali meredhai maksiat dan kemungkaran tersebut dan berusaha menjauhinya sedapat mungkin dengan membawa bersama pengikut-pengikut ke tempat lain. Ini kerana untuk mengelakkan kemurkaan dan bala Allah swt di tempat tersebut. Namun jika tidak terdaya membencilah sedapat mungkin sambil berdoa supaya masyarakat yang jahil supaya mereka sedar.

STRATEGI MENJALANKAN AMAR MA’RUF NAHI MUNGKAR.

Strategi adalah sama dengan berdakwah. Ia memerlukan kebijaksaan, ketegasan, iltizam dan semangat serta tidak putus asa dalam menjalankan kerja yang mulia ini. Adakalanya daie perlu bertegas dan melakukan sesuatu yang dianggap keras bagi sesautu perkara atau terhadap segelintir orang. Adalah kerana untuk menyedarkan manusia yang sombong yang tidak mahu mendengar teguran dan nasihat yang baik. Manakala untuk golongan yang mudah dinasihati adalah dengan cara berhikmah dan nasihat yang baik.

Wallahualam..

Buat wanita..jagelah aurat


Bismillah..
Salam..

Alhamdulillah..semangat menjalani praktikal masih diteruskan..walau diri susah nak bangun pagi..pegi praktikal, balik petang..InsyaAllah aku memohon pada Yang Maha Esa untuk terus diberikan kekuatan..

InsyaAllah..pada entry kali ni nak berkongsi artikel pasal aurat2 wanita..dalam entry ni, nak cite psl dua belas bahagian aurat wanita dan sebabnya sebagai aurat wanita;

"Dan (sebutkanlah peristiwa) perempuan yang telah menjaga kehormatan dan kesuciannya; lalu Kami tiupkan padanya dari Roh (ciptaan) Kami, dan Kami jadikan dia dan anaknya sebagai satu tanda (yang menunjukkan kekuasaan Kami) bagi umat manusia." (Al-Anbiyaa’: 91)


1. Bulu kening - Menurut Bukhari, Rasulullah melaknat perempuan yang mencukur atau menipiskan bulu kening atau meminta supaya dicukurkan bulu kening - Petikan dari Hadis Riwayat Abu Daud Fi Fathil Bari.

2. Kaki (tumit kaki) semacam hantu loceng - Dan janganlah mereka (perempuan) membentakkan kaki (atau mengangkatnya) agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan - Petikan dari Surah An-Nur Ayat 31. Keterangan : Menampakkan kaki dan menghayunkan/melenggokkan badan mengikut hentakan kaki terutamanya pada mereka yang mengikatnya dengan loceng……

3. Wangian - Siapa sahaja wanita yang memakai wangi-wangian kemudian melewati suatu kaum supaya mereka itu mencium baunya, maka wanita itu telah dianggap melakukan zina dan tiap-tiap mata ada zinanya terutamanya hidung yang berserombong kapal kata orang sekarang hidong belang - Petikan dari Hadis Riwayat Nasaii, Ibn Khuzaimah dan Hibban.

4. Dada - Hendaklah mereka (perempuan) melabuhkan kain tudung hingga menutupi bahagian hadapan dada-dada mereka - Petikan dari Surah An-Nur Ayat 31.

5. Gigi - Rasullulah melaknat perempuan yang mengikir gigi atau meminta supaya dikikirkan giginya - Petikan dari Hadis Riwayat At-Thabrani, Dilaknat perempuan yang menjarangkan giginya supaya menjadi cantik, yang merubah ciptaan Allah - Petikan dari Hadis Riwayat

Bukhari dan Muslim.

6. Muka dan leher - Dan tinggallah kamu (perempuan) di rumah kamu dan janganlah kamu menampakkan perhiasan mu seperti orang jahilliah yang dahulu. Keterangan : Bersolek (make-up) dan menurut Maqatil sengaja membiarkan ikatan tudung yang menampakkan leher seperti orang Jahilliyah.

7. Muka dan Tangan - Asma Binte Abu Bakar telah menemui Rasullulah dengan memakai pakaian yang tipis. Sabda Rasullulah: Wahai Asma! Sesungguhnya seorang gadis yang telah berhaid tidak boleh baginya menzahirkan anggota badan kecuali pergelangan tangan dan wajah saja - Petikan dari Hadis Riwayat Muslim dan Bukhari.

8. Tangan - Sesungguhnya kepala yang ditusuk dengan besi itu lebih baik daripada menyentuh kaum yang bukan sejenis yang tidak halal baginya - Petikan dari Hadis Riwayat At Tabrani dan Baihaqi.

9. Mata - Dan katakanlah kepada perempuan mukmin hendaklah mereka menundukkan sebahagian dari pemandangannya - Petikan dari Surah An Nur Ayat 31.Sabda Nabi Muhamad SAW, Jangan sampai pandangan yang satu mengikuti pandangan lainnya. Kamu hanya boleh pandangan yang pertama sahaja manakala pandangan seterusnya tidak dibenarkan hukumnya haram - Petikan dari Hadis Riwayat Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi.

10. Mulut (suara) - Janganlah perempuan-perempuan itu terlalu lunak dalam berbicara sehingga berkeinginan orang yang ada perasaan serong dalam hatinya, tetapi ucapkanlah perkataan-perkataan yang baik - Petikan dari Surah Al Ahzab Ayat 32.Sabda SAW, Sesungguhnya akan ada umat ku yang minum arak yang mereka namakan dengan yang lain, iaitu kepala mereka dilalaikan oleh bunyi-bunyian (muzik) dan penyanyi perempuan, maka Allah akan tenggelamkan mereka itu dalam bumi - Petikan dari Hadis Riwayat Ibn Majah.

11. Kemaluan - Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan mukmin, hendaklah mereka menundukkan pandangan mereka dan menjaga kehormatan mereka - Petikan dari Surah An Nur Ayat 31.Apabila seorang perempuan itu solat lima waktu, puasa di bulan Ramadan, menjaga kehormatannya dan mentaati suaminya, maka masuklah ia ke dalam Syurga daripada pintu-pintu yang ia kehendakinya - Hadis Riwayat Riwayat Al Bazzar.Tiada seorang perempuanpun yang membuka pakaiannya bukan di rumah suaminya, melainkan dia telah membinasakan tabir antaranya dengan Allah - Petikan dari Hadis Riwayat Tirmidzi, Abu Daud dan Ibn Majah.

12. Pakaian - Barangsiapa memakai pakaian yang berlebih-lebihan terutama yang menjolok mata, maka Allah akan memberikan pakaian kehinaan di hari akhirat nanti - Petikan dari Hadis Riwayat Ahmad, Abu Daud, An Nasaii dan Ibn Majah.Petikan dari Surah Al Ahzab Ayat 59. Bermaksud : Hai nabi-nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin, hendaklah mereka memakai baju jilbab (baju labuh dan longgar) yang demikian itu supaya mereka mudah dikenali. Lantaran itu mereka tidak diganggu.

Allah maha pengampun lagi maha penyayang.Sesungguhnya sebilangan ahli Neraka ialah perempuan-perempuan yang berpakaian tetapi telanjang yang condong pada maksiat dan menarik orang lain untuk melakukan maksiat. Mereka tidak akan masuk Syurga dan tidak akan mencium baunya - Petikan dari Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim. 


Wallahualam..